Pedagang Tahu Tempe Bingung

Written By chaello on Jumat, 27 Juli 2012 | 17.21

 

Harga kedelai dalam dua minggu terakhir melambung tinggi di pasaran. Para produsen tahu tempe pun mengeluh dan protes. Bahkan di berbagai tempat perajin tahu tempe dan para pedagang melakukan aksi mogok. Asosiasi produsen tahu tempe pun sempat melakukan sweeping kepada para pedagang yang tetap berjualan di pasar. Hasil sweeping dibiarkan begitu saja hingga membusuk.
Kondisi hilangnya tahu dan tempe di pasaran sangat dirasakan masyarakat luas. Warga masyarakat berharap, tahu dan tempe yang menjadi makanan rakyat karena harganya murah dan bergizi itu segera kembali diproduksi.
Sementara itu produsen tahu tempe dan para pedagang memastikan bahwa tahu dan tempe akan segera dijual di pasaran, namun harganya naik. Kenaikan harga tahu dan tempe yang menjadi makanan rakyat jelas kian memberatkan masyarakat. Tapi tak ada pilihan lain, karena sebagian besar kedelai yang beredar di pasaran merupakan kedelai impor yang harga per kilogramnya telah mencapai Rp 8.000 lebih.
Menurut pemerintah kenaikan harga kedelai merupakan akibat dari produsen kedelai di Amerika Serikat dan Cina mengalami kekeringan sehingga produksi kedelai menurun tajam. Akibatnya, harga melambung tinggi. Para perajin tahu dan tempe di Tanah Air pun terkena imbasnya.
Hingga kini, belum ada langkah konkrit dari pemerintah yang bisa dirasakan langsung oleh rakyat berkaitan dengan menghilangnya tahu dan tempe di pasaran terkait melonjaknya harga kedelai.
sumber : liputan6.com

0 komentar:

Posting Komentar