Silakan Bermain Bola dengan Jilbab

Written By chaello on Sabtu, 07 Juli 2012 | 10.14

Ilustrasi (Thinkstock)

Dewan Asosiasi Sepak Bola Internasional (IFAB- International Football Association Board) mengakhiri larangan penggunaan jilbab dalam sepak bola.
Keputusan ini mendapat sambutan positif dari sejumlah negara timur tengah. Dengan pencabutan aturan tersebut, berarti para wanita timur tengah - juga yang beragama Islam - yang menggunakan jilbab diperkenankan bermain bola dalam kejuaraan atau pertandingan resmi internasional tanpa harus melepas penutup kepalanya.
IFAB merupakan organisasi yang berisi perwakilan dari asosiasi sepak bola dan FIFA ada di dalamnya yang memiliki hak suara terbanyak dalam setiap pengambilan keputusan. Melalui keputusan ini, berarti FIFA sebagai organiasi yang mengatur permainan sepak bola internasional ikut menyetujui.
Larangan penggunaan jilbab dikeluarkan oleh IFAB pada 2007. Alasannya soal keselamatan, karena dianggap tidak aman menggunakan penutup kepala saat bermain bola.
Setelah pertemuan di Zurich beberapa hari lalu, situs keputusan larangan penggunaan jilbab dalam sepak bola mulai dicabut. Bersamaan dengan keputusan itu, seperti dilansir situs FIFA, dibahas juga soal teknologi garis gawang, asisten wasit tambahan dalam pertandingan, serta perlengkapan pemain.
"Keputusan yang dinanti-nanti ini (penggunaan jilbab) membuat kami sangat bahagia," ujar Sheikha Naima al-Sabah, Presiden Komite Olah Raga Perempuan pada Federasi Sepak bola Kuwait seperti dikutip Aljazeera. "Keputusan ini memberikan rasa keadilan bagi pemain wanita," imbuhnya.
Tim sepak bola Kuwait, seperti halnya Uni Emirat Arab, Qatar dan Bahrain selama ini tampil dalam beberapa pertandingan internasional. Tapi ada negara Arab yang lain yang belum punya tim wanita seperti Arab Saudi dan Oman. Negara-negara ini dikenal sangat konservatif terhadap ajaran agama.
Lebih lanjut Sabah mengungkapkan bahwa keputusan FIFA itu merupakan bentuk penghormatan pada perbedaan agama. "Larangan penggunaan jilbab selama ini menjadi hambatan bagi wanita Kuwait untuk berpartisipasi," jelasnya.

0 komentar:

Posting Komentar